Bahan atau kain parasut merupakan salah jenis bahan pembuat jaket yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kain parasut atau yang juga dikenal sebagai kain tafetta memiliki tekstur yang tipis, ringan, dan mengkilap. Kain parasut sering digunakan sebagai bahan untuk membuat jaket karena nyaman digunakan dan bisa menahan air yang menembus ke dalam jaket. Jaket berbahan parasut juga digemari karena ringan jika digunakan dan tidak mudah kotor. Jaket berbahan parasut lebih sering digunakan untuk kegiatan di luar ruangan atau kegiataan outdoor, seperti mendaki gunung, hiking, berkendara sepeda motor, hangout dengan teman, dan beberapa kegiatan outdoor yang lain, dengan adanya jasa konveksi seragam yang tentunya kamu bisa buat di situ.
Bahan parasut terbuat dari serat sintesis atau serat buatan sejenis polyester yang berasal dari pengolahan minyak bumi hingga menjadi serat fiber poly. Bahan parasut yang digunakan untuk membuat jaket akan menghasilkan jaket yang mudah dibersihkan dan tidak mudah bau. Akan tetapi, jaket berbahan parasut kemungkinan tidak bisa menyerap keringat sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan saat cuaca sedang panas.
Bahan parasut awalnya digunakan untuk membuat parasut yang digunakan oleh para penerjun payung. Oleh karena itu, bahan atau kain tersebut disebut dengan nama “parasut” sesuai dengan kegunaannya untuk membuat parasut. Kain parasut kemudian mengalami berbagai inovasi hingga bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat pakaian, termasuk jaket. Kain parasut yang digunakan untuk membuat parasut dengan yang digunakan untuk membuat jaket tentu berbeda. Kain parasut yang digunakan untuk membuat jaket tidak setebal yang digunakan untuk membuat parasut. Kain parasut yang digunakan untuk membuat jaket memiliki tingkat ketebalan yang rendah dan tidak kaku sehingga bisa disesuaikan dengan jenis dan model jaket yang akan dibuat.
Kain parasut sebenarnya terdiri atas beberapa jenis yang akan dibahas pada ulasan selanjutnya. Kain parasut mengandung unsur plastik sehingga memiliki tekstur yang lembut, halus, dan agak mengkilap. Beberapa kain parasut juga memiliki permukaan yang tipis, kasar, bahkan menerawang. Kain parasut yang digunakan untuk membuat jaket memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda. Berikut ini diuraikan beberapa kelebihan dan kekurangan jaket berbahan parasut yang sebaiknya Anda ketahui.
Kelebihan Jaket Bahan Parasut
Jaket yang dibuat dengan bahan parasut memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
Tidak Tembus Air
Bahan parasut terbuat dari serat sintesis mengandung plastik dengan permukaan halus dan mengkilap. Bahan parasut jika digunakan untuk membuat bagian luar jaket, maka akan menghasilkan jaket yang tidak tembus air. Jaket berbahan parasut cocok digunakan saat musim hujan atau saat gerimis karena bisa melindungi diri dari cipratan air. Walaupun tidak tembus air, jaket bahan parasut tetap tidak boleh digunakan untuk hujan-hujanan dalam waktu sering karena bisa memudarkan warna dan membuat bintik-bintik putih muncul dipermukaan jaket. Jaket parasut yang basah sebaiknya dijemur atau dikibas-kibaskan supaya cepat kering sehingga tidak ditumbuhi jamur atau bakteri yang bisa merusak kualitas jaket. Selain itu, jaket berbahan parasut juga cocok digunakan saat mengendarai sepeda motor karena ringan dan bisa menghalau angin yang menerpa pengendara dari arah depan.
Memberikan Efek Hangat
Jaket berbahan parasut lebih cocok digunakan saat cuaca sedang dingin karena bisa memberikan efek hangat pada tubuh. Bahan parasut yang tidak tembus air dan tidak tembus udara membuat kondisi yang ada di dalam jaket menjadi lebih hangat sehingga tubuh merasakan hangat jika menggunakan jaket parasut. Jaket ini kurang cocok digunakan saat cuaca panas karena bisa membuat tubuh kegerahan.
Tidak Mudah Kusut
Jaket berbahan parasut tidak mudah kusut ketika dicuci ataupun ketika digunakan. Serat kain yang halus dan lembut membuat permukaan jaket tidak mudah kusut dan bisa tetap rapi walaupun dipakai seharian.
Mudah Dibersihkan
Bahan parasut yang lembut, halus, dan mengkilap juga cocok dijadikan bahan pembuat bagian luar jaket. Jaket yang bagian luarnya dibuat dari parasut akan mudah dibersihkan, baik dibersihkan dari cipratan air maupun kotoran lain yang teksturnya cair. Noda bertekstur cair yang menempel di jaket bahan parasut bisa dibersihkan dengan cara dilap selama noda masih basah. Noda tersebut akan mudah dihilangkan sehingga jaket bisa kembali bersih.
Kekurangan Jaket Bahan Parasut
Sementara itu, jaket berbahan parasut juga memiliki kekurangan yang patut dipertimbangkan. Berikut ini kekurangan jaket berbahan parasut yang perlu Anda ketahui.
Tidak Bisa Menyerap Keringat
Bahan parasut terbuat dari serat sintesis dan mengandung plastik sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menyerap keringat. Jaket berbahan parasut lebih cocok digunakan saat cuaca sedang dingin dan jangan digunakan saat cuaca sedang panas atau saat tubuh berkeringat. Menggunakan jaket berbahan parasut pada kondisi tersebut justru bisa membuat keringat yang keluar semakin banyak dan membuat tubuh kegerahan. Jaket berbahan parasut juga kurang cocok digunakan saat olahraga karena bisa membuat keringat yang keluar semakin banyak dan dikhawatirkan tubuh menjadi dehidrasi.