4 Mitos Gunung Lawu, Banyak Suara Misterius Di Pasar Setan

4 Mitos Gunung Lawu

Gunung Lawu merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian mencapai 3.265 meter di atas permukaan laut yang menantang bagi para pendaki. Gunung yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur ini telah menjadi daya tarik utama sebagai tujuan wisata alam dan sejarah.

Selain destinasi wisata bagi para pengunjung yang mencari keindahan alam dan sejarah, Gunung Lawu pun kerap menjadi pilihan favorit para pendaki yang ingin menaklukkan puncaknya yang tertinggi. Gunung Lawu memang menjadi favorit di kalangan para pendaki berkat jalur pendakiannya yang penuh tantangan dan pemandangan alam yang sangat menakjubkan.

Meskipun keindahan alam dan sejarahnya menjadi daya tarik utama dari Gunung Lawu, akan tetapi dibalik pesonanya tersebut terselip mitos yang diperbincangkan di tengah masyarakat sekitar. Cerita horor dan pengalaman mistis kerap menjadi perbincangan diantara penduduk lokal dan para pendaki.

Lantas, apa saja mitos Gunung Lawu? Simak penjelasan berikut ini!

  • Pasar Setan

Di tengah keelokannya, Gunung Lawu dianggap sebagai tempat bersarangnya makhluk halus dan menyimpan banyak cerita mistis, termasuk juga kisah – kisah kerajaan Majapahit yang diyakini tersembunyi di puncaknya.

Pendaki gunung ini kerap berbagi pengalaman mistis selama pendakian. Suara – suara misterius dan kehadiran entitas yang tak kasat mata membuat beberapa pendaki merasa terhubung dengan dunia gaib di ketinggian gunung ini.

Selain terkenal karena pesona keindahan alamnya, di kawasan wisata di kaki Gunung Lawu juga ada cerita mistis tentang keberadaan pasar setan yang juga muncul di tempat ini. Beberapa pendaki selama pendakian mendengar banyak suara misterius yang tidak terduga mulai dari suara delman, napas manusia, hingga keramaian layaknya di pasar. Meskipun suara tersebut terdengar, namun penampakan fisiknya kerapkali tidak terlihat oleh mata manusia.

  • Burung Kyai Jalak

Menurut pandangan warga setempat, keberadaan burung jalak tak hanya sekedar menjadi elemen cerita mistis semata, namun juga sebagai simbol kehadiran spiritual dan perlindungan. Salah satu kisah terkenal yaitu cerita burung Jalak yang konon mampu menampakkan diri kepada para pendaki. Berdasarkan kepercayaan masyarakat lokal, burung jalak hanya akan menampakkan diri kepada orang yang sopan dan memiliki niat baik.

Warga sekitar Gunung Lawu menyakini bahwa kehadiran burung tersebut saat pendakian menjadi pertanda selamat dan sambutan dari para penguasa spiritual setempat.

  • Larangan Pakai Baju Warna Hijau

Di setiap tempat pastinya memiliki beberapa pantangan atau larangan yang dipercayai masyarakat setempat untuk dipatuhi, meski memang tidak aturan resmi yang tertulis. Salah satu pantangan yang cukup populer adalah larangan mendaki gunung dengan jumlah ganjil. Karena menurut keyakinan masyarakat lokal, pendaki dengan jumlah ganjil bisa menjadi sasaran makhluk gaib atau kekuatan supranatural lainnya.

Selain larangan jumlah pendaki ganjil, ada juga pantangan mengenakan pakaian berwarna hijau selama pendakian. Diyakini bahwa mengenakan pakaian hijau bisa mengakibatkan penculikan oleh Ratu Pantai Selatan.

  • Mitos Sendang Drajat

Sendang Drajat adalah sumber mata air di sekitar Gunung Lawu yang dipercayai masyarakat lokal bahwa siapapun yang meminum air dari Sendang Drajat akan mendapatkan manfaat untuk tetap awet.

Kepercayaan tersebut melekat erat dengan keyakinan bahwa niat seseorang berperan penting dalam mengarungi kehidupan. Jika niat seseorang baik, maka dipercayai bahwa jalannya akan dipermudah. Sementara, jika niatnya buruk maka akan muncul rintangan sebagai hambatan. Sendang Drajat lebih dari sekedar sumber air, namun menjadi tempat spiritual yang mencerminkan hubungan antara alam dan manusia.

Related posts